clock

Jumat, 30 Desember 2011

Harapan – harapan anda di masa depan


Harapan- harapan di masa depan

Bicara tentang masa depan  saya akan menceritakan masa depan yang saya alami di hari yang akan datang.

            Harapan saya di masa depan ngin menjadi orang yang bisa menghargai waktu sebaik-baiknya. Karena waktu adalah prioritas kita menuju keberhasilan yang kita capai dan sangat berpengaruh di masa lalu, masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

            Selain  menggunakan waktu sebaik-baiknya saya juga mau menjadi orang yang sangat handal dalam bidang pekerjaan yang saya miliki dan juga mampu mengatasi masalah yang terjadi di kehidupan saya kelak nanti. Dan saya ingin mempunyai uang yang banyak karena saya ingin berwisata atau wara wiri keliling dunia dan ingin melihat hasil sang pencipta yang diciptakan selain di Indonesia. Bertemu dengan orang yang berbeda,  kebudayaan yang berbeda, gedung- gedung yang menjulang tinggi dan aneka masakan yang bermacam-macam.

            Kemudian menaikan haji kedua orang tua saya ke tanah suci karena jasa-jasa mereka yang tidak bisa saya balas budikan dari saya muncul di dunia ini tepatnya di bumi hingga saya tumbuh besar seperti ini.

Jelaskan definisi dari harapan.

Harapan

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu.  Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.


Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".


Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.


Kegelisahan

"Kegelisahan"

Menurut saya kegelisahan adalah sebuah perasaan tidak nyaman  yang dirasakan oleh seseorang yang merasakannya dan dapat timbul dari ketidak percayaan, kekhawatiran seseorang yang berlebihan dan lain-lain. Seperti pasangan yang tidak percaya kepada pasangannya karena sifat atau wataknya yang berubah drastis begitu cepat. 

Contoh lain Kekhawatiran seorang ibu kepada anaknya yang sedang bekerja di luar negeri karna biasanya seorang ibu tersebut khawatir bagaimana keadaan anaknya di sana. Karena darah daging yang sangat melekat oleh batin antara anak dan seorang ibu begitu kuat jadi ia dapat merasakan keadaan seorang anaknya.
Cara mengatasi kegelisahan adalah:

- Berdoa kepada Allah S.W.T dan banyak meminta solusi dari yang maha kuasa. 

-Beribadah yang teratur dengan salat tepat waktu juga dapat mengatasi kegelisahan.

- yakin tidak terjadi sesuatu yang terjadi pada diri kita atau orang lain.


Bagaimana cara mengatasi kegelisahan


Mengatasi Kegelisahan

Tekanan kehidupan dengan segala permasalahnnya kadang membuat kehidupan tidak tenang. Cara pintas kadang sering dilakukan untuk menghindar dari permasalahan. Tetapi permasalahan tidak kunjung bisa diselesaikan. Bahkan permasalahan baru datang bermunculan. Permasalahan yang tidak kunjung bisa diselesaikan seringkali semakin menambah tekanan perasaan dan menambah beban berat pikiran. Saking putus asanya terhadap penyelesaian yang tak kunjung datang, seseorang berani mengakhiri kehidupan dengan cara yang terlarang.

Itulah kehidupan yang tidak pernah lepas dari problematika dan permasalahan. Yang satu berhasil diselesaikan yang lain bermunculan. Lepas dari satunya kemudian muncul yang berikutnya. Seakan manusia tidak pernah lepas dari problematika. Lalu kapan manusia bisa menemukan kebahagiaannya?. Jawabnya, manusia bisa menemukannya kapan saja asalkan: Pertama, mereka memiliki hati yang dipenuhi rasa syukur. Yaitu hati yang selalu menerima segala nikmat yang diterimanya seberapapun besarnya(qona’ah). Kemudian mereka juga rela menerima apa saja yang telah diputuskan (taqdir) oleh Allah swt atasnya. Mereka juga tidak memiliki ambisi yang terlalu berlebihan sehingga mudah meremehkan setiap pemberian yang telah diterimanya. 

Dan ketika mereka berada dalam kesulitan mereka senantiasa ingat pesan Rasulullah saw:”Kalau kita berada dalam kesulitan, maka perhatikan orang-orang yang lebih sulit dari kita”. Sehingga segala kesulitannya seakan terasa menjadi ringan. Rasa syukurnya diwujudkan dengan menambah dan memperbanyak amal ibadahnya. Mereka ingin mewujudkan wasiat Allah swt, siapa yang mau bersyukur tentu akan ditambahkan nikmat yng diperolehnya.

Kedua, mampu memanfaatkan umur (waktu) yang dimilikinya untuk memperbanyak beramal shaleh dan beribadah. Seseorang yang hanya mengisi hidupnya hanya untuk meraih kebahagiaan dunia semata, maka di hari tuanya akan banyak diisi dengan bernostalgia dan berangan-angan tentang masa mudanya. Ia akan cenderung merasa kecewa dengan datangnya masa ke-tua-nya. Fikirannya akan cenderung terfokus pada bagaimana cara untuk bisa menikmati sisa hidupnya. Maka ia akan sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum sempat ia rasakannya. Hatinya akan kecewa apabila ia tidak mampu menikmati apa yang diangankannya.

Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat dengan banyak beribadah, semakin tua umurnya semakin diisi dengan mendekatkan dan bermesraan dengan Yang Maha Pengasih. Semakin hari semakin dirasakan kelezatan bermunajat dan bersimpuh dihadapan keagungan-Nya. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini. Mereka selalu mengharapkan bisa merasakan keindahan kehidupan sebagaimana yang dijanjikan Allah swt kepada mereka. Mereka sangat merindukan bisa selalu dekat dengan Rabbnya dimana saja mereka berada.

Ketiga, selalu bersemangat untuk mempelajari dan mendalami ilmu agama Islam. Karena semakin dalam ia mendalami ilmu-ilmu itu, tentu saja akan semakin jauh ia mengenal sifat-sifat Allah swt beserta seluruh ciptaan-Nya. Allah swt juga menjanjikan nikmat bagi hambahnya yang mau menuntut ilmu. Semakin ia mempelajari ilmu Islam semakin pula bertambah cintanya kepada Allah swt dan Rasul-Nya. Dan cinta inilah yang akan memberikan cahaya kepada hatinya. Bersemangat untuk memahami ilmu Islam akan membuat hatinya menjadi hidup. Dan hati yang hidup inilah yang akan selalu dipenuhi cahaya kenikmatan kehidupan dibawah naungan Islam dan Iman.


http://hajisamsul.wordpress.com/2008/06/27/mengatasi-kegelisahan/

Cita – cita kita


Cita – cita

Di dalam kehidupan yang fana ini bagi setiap manusia pasti memiliki cita – cita dan sudah tertanam di benak mereka sewaktu kecil. Seperti junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad S.A.W yang mempunyai cita-cita untuk meyakini kepada umat manusia bahwa Allah S.W.T adalah sang pencipta alam dan makhluk yang beraneka ragam. Beliau meyakini kaumnya agar percaya bahwa Allah adalah pencipta dari semua makhluk di alam jagad raya ini. Dalam perjalanannya beliau di caci maki oleh kaumnya bahkan beliau pernah di lempari kotoran unta oleh seseorang tetapi beliau tetap berdakwah dan menyabarkan agama Allah S.W.T yaitu islam. Karna beliau percaya dan meyakini bahwa cita-citanya bakal terlaksana walupun ia tak tahu berapa lama akan bisa mengubah kaumnya menjadi muslim.

Dalam cerita diatas merupakan cita-cita yang dialami oleh rasululah semasa hidupnya lalu apakah cita –cita seseorang yang di alami manusia di era sekarang ini ?
Cita –cita manusia di era sekarang ini saya akan mengambil cerita dari cita- cita pribadi saya semasa kecil  hingga sekarang ini. Ketika saya masih kecil saya ingin sekali menjadi baja hitam maklum waktu itu saya belum sekolah jadi belum tahu apa-apa karena saya ingin menjadi pahlawan kebetulan alias kebenaran.
          
              Ketika saya sudah sekolah saya mengenal apa itu abri dan polisi dan saya mengubah cita-cita saya menjadi polisi atau bidang kemiliteran karena dapat menegakan keadilan.lalu ketika saya mengetahui bahwa keadilan hanya bisa dilakukan oleh sang pencipta.
            Saya mengubah cita-cita saya menjadi dokter yang bisa menolong orang lain. Ketika saya tahu bahwa sekolah dokter itu sangat mahal saya memutuskan untuk menjadi pembisnis yang terkenal dan mempunyai banyak uang, lalu setelah banyak uang saya sekolahkan anak saya di kedokteran karna saya sudah mempunyai cukup biaya untuk menyekolahkannya. Maka dari itu sekarang saya mengambil kuliah jurusan manajamen agar menjadi orang yang dapat memanajemenkan waktu sebaik-baiknya dan menjadi pembisnis yang handal di segala bidang yang saya lakukan. 

            Dan cita – cita lain saya menjadi YAMAKASI karna saya ingin merasakan hidup layaknya burung yang tidak percaya akan gravitasi dan dapat menaklukan rintangan-rintangan yang dilaluinya tak peduli seberapa tinggikah atau besar rintangan yang mengahadang di depan kita.

Amin Ya rabbal alamin semoga cita-cita saya dapat terwujud satu persatu.

Jelsakan perbedaan antara pandangan hidup dengan cita – cita


Perbedaan Antara Pandangan Hidup dengan Cita-cita


Pandangan hidup adalah suatu arahan hidup, atau pedoman hidup yang pasti dimiliki oleh setiap manusia. Sedangkan cita-cita adalah suatu keinginan yang ingin kita capai.

Jadi perbedaannya adalah, Kalau pandangan hidup adalah bagaimana cara kita menilai segala sesuatu yang ada dalam kehidupan dan bisa menjadi inspirasi dalam kehidupan kita untuk kedepannya. sedangkan cita- cita adalah sesuatu yang kita capai atau kita raih.

Penderitaan yang dialami oleh manusia


Di dalam artikel ini saya akan membahas tentang penderitaan yang di alami manusia karena saya   beragam muslim saya akan mengambil dari riwayat nabi kita pada jaman dahulu.
           
            Menurut pandangan saya penderitaan yang di alami manusia pertama kalinya yaitu ketika nabi adam dan siti hawa dibujuk oleh syaitan untuk memakan buah khuldi di surga sehingga mengakibatkan mereka di lempar ke bumi oleh  ALLAH S.W.T  sebagai hukuman karena telah melanggar perintahnya lantaran tindakannya sendiri yang mengesampingkan perintah tuhan dan lebih menuruti nafsu dan bujukan syaitan.
            Kemudian penderitaan yang paling sangat di derita manusia adalah oleh pemimpin besar umat islam Nabi Muhammad. Ketika Nabi Muhammad masih di dalam kandungan 2 bulan ayahnya Abdullah wafat, kemudian pada usia 6 tahun ibunya Aminah wafat. Oleh karena itu semasa kecil beliau telah merasa pahit karena tidak mendapat belaian kasih saying kedua orangtuanya. Lalu beliau di pelihara oleh pamanya Abdul mutholib dan ketika umur 8 tahun pamanya meninggal dunia pula. Walaupun demikian beliau dapat tumbuh menjadi individu yang sopan dalam berucap maupun berprilaku mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, barbar, terbelakang dan terpecah belah oleh sentimen kesukuan, menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan dan kemiliteran dan bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia di dalam pertempuran.